Selasa, 09 September 2008

vitamin D dosis tinggi

VITAMIN D adalah salah satu nutrien yang sangat dibutuhkan anak-anak dalam pertumbuhan tulang. Namun pemberiannya dalam dosis tinggi kerap dikhawatirkan dapat menimbulkan keracunan.

Kekhawatiran itu tampaknya akan mulai sirna setelah ilmuwan Lebanon belum ini ini membuktikan bahwa pemberian vitamin D dosis tinggi kepada anak-anak ternyata aman. Dari riset itu pun muncul rekomendasi, pemberian vitamin D dosis tinggi dapat dipertimbangkan sebagai upaya meningkatkan kadar nutrien dalam darah hingga mencapai jumlah yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan kesehatan tulang.

Defisiensi atau kekurangan vitamin D merupakan kasus yang banyak ditemukan pada anak-anak di seluruh dunia. Tetapi sejauh ini, data mengenai berapa supplementasi yang dibutuhkan dan kadar yang seharusnya terkandung dalam darah justru masih sedikit.

“Dalam literatur kedokteran anak, kami tidak memiliki banyak panduan,” ungkap Dr. Ghada E.-Hajj Fuleihan dari American University of Beirut di Lebanon.

Di latar belakangi masalah itulah Fuleihan dan timnya mengagas serangkaian penelitian yang hasilnya dipubikasikan Journal of Clinical Endocrinology and Metabolism. Pada penelitian terdahulu, ia menemukan bahwa pemberian vitamin D3 dosis tinggi kepada anak-anak usia 10-17 tahun mampu meningkatkan massa dan area tulang.

Pada penelitian terbaru, Fuleihan dan timnya mengindikasikan pemberian vitamin dosis tinggi terbukti aman, baik suplementasi yang sifatnya jangka pendek maupun jangka panjang.

Untuk suplementasi jangka pendek, Fuleihan melibatkan 25 sekolah secara acak dan memberikan plasebo atau vitamin D3 sebanyak 14,000 IU per minggu selama delapan pekan. Sedangkan untuk jangka panjang, 340 anak diberikan plasebo, 1.400 IU vitamin D3 perminggu , atau vitamin 14.000 IU perminggu, dan kemudian dipantau selama enam hingga 12 bulan.

Sejauh ini, institusi kesehatan merekomendasikan asupan vitamin D3 untuk anak sebanyak 200 IU. Tetapi dalam riset ini, jumlah dosis meningkat hingga 2.000 IU per hari, atau 10 kali lipat dari yang direkomendasikan.

Walau pun begitu, penelitian tidak menemukan tanda-tanda terjadinya intoksifikasi vitamin D pada anak-anak akibat konsumsi dosis tinggi. Kadar vitamin D pada anak yang diberi suplementasi jangka pendek meningkat dari 44 menjadi 54 nanogram per milliliter (ng/mL). Pada suplementasi jangka panjang, anak yang diberi 1.400 IU per minggu kadar vitaminnya naik dari 15 menjadi 19 ng/mL dan pada kelompok dosis yang lebih tinggi naik dari 15 menjadi 36 ng/mL.

Fuleihan mencatat, kadar vitamin D3 awalnya tinggi pada kelompok riset jangka pendek karena anak yang dilibatkan berasal dari kelompok status sosial ekonomi lebih tinggi. Riset juga dilakukan di musim panas ketika anak-anak cenderung mendapat sinar matahari yang cukup dan memiliki kadar vitamin yang seimbang.

Berdasarkan riset pada orang dewasa, kata Fuleihan, kadar vitamin D dalam darah di bawah 5 ng/mL dikategorikan kekurangan atau defisiensi, sementara kadar di atas 20 ng/mL dipertimbangkan mencukupi dan sebagian besar ahli menilai 30 ng/mL adalah kadar ideal.

Oleh karena penambahkan 100 IU vitamin D3 mampu menghasilkan peningkatan rata-rata hingga 1 ng/mL dalam darah, Fuleihan dan timnya menganjurkan bahwa dosis tinggi mungkin diperlukan untuk anak-anak yang kekurangan vitamin D.


AC
Sumber : yahoo
Nilai 4 A A A

Tidak ada komentar: