Selasa, 21 Oktober 2008

FARMAKOTERAPI

Kholilur Rohman, S. Farm.
KI 081100955

KASUS :
Baim, seorang anak laki-laki berumur 10 th, 25 kg. dia mempunyai riwayat asma. Dia datang bersama ibunya ke apotek untuk menebus resep yang berisikan steroid inhaler.

PENANGANAN :
Subjektif :
Gejala : asma sejak bayi, nafas susah dan berbunyi (mengi/wheezing), pada malam hari gejala memburuk, batuk tidak produktif, frekuensi minggu 2x serangan.
Riwayat pengobatan : inhaler ventolin (β2 agonis).

Objektif :
PEF = 60%
RR = 20/menit
Pulse = 60/menit
Temp = normal
TD = 110/70 mmHg

Assestment :
ü Asma kronis.
ü Asma moderate-persistent (sedang menetap)/tahap 3 Þ FEV1 atau PEF 60%-80% dengan prediksi variasi PEF >30%.

Plan :
1. Mengurangi serangan/memperkecil frekuensi terjadinya serangan.
2. FEV1 atau PEF normal dengan variasi kurang dari 20%.
3. Menurunkan frekuensi kunjungan ke dokter atau RS.
4. Menurunkan morbiditas dan mortalitas.
5. Monitoring ESO.
6. Monitoring IO.
7. Memberikan KIE pada pasien dan keluarga.
8. Membantu pasien agar mampu beraktivitas lagi tanpa terganggu serangan/keadaan yang memburuk.
9. Menurunkan terjadinya remodeling saluran nafas jangka panjang yang menyebabkam perubahan paru-paru secara irreversible.
10. Sesedikit mungkin menggunakan β2 agonis jika perlu.

Pemilihan Obat Berdasarkan Algoritme Terapi
Diberikan inhalasi steroid untuk pengobatan cepat, kemudian diulangi assesment. Apabila terjadi eksaserbasi sedang dengan FEV1 atau PEF 60%-80% maka perlu penambahan β2 agonis aksi pendek tiap 60 menit. Treatment 1-3 jam sampai ada perbaikan (FEV1 atau PEF ≥ 70%).

KIE
1. Informasi kepada pasien (ibu pasien).
2. Melakukan pencegahan terhadap pemicu serangan seperti debu, polusi, merokok, olah raga berat, perubahan temperatur secara ekstrim, dll.
3. Edukasi berbagai pencegahan dan pengatasan ketika terjadi serangan asma, seperti pengetahuan tentang patogenesis asma, mengenal pemicu asma, mengenal tanda-tanda awal keparahan gejala, cara penggunaan obat yang tepat, bagaimana memonitor fungsi parunya, selain itu dapat dilakukan fisioterapi nafas (senam asma), vibrasi dan atau perkusi toraks, dan batuk yang efisien.
4. Mengulangi pengunaan produk inhaler dengan baik.
5. Pola hidup sehat.
6. Membatasi aktivitas terutama aktivitas berat.
7. Olah raga ringan seperti jalan santai.
8. Selalu relaksasi.

MONITORING
1. Jumlah penggunaan β2 agonis dan kortikosteroid terutama 1-3 jam setelah pemakaian.
2. Aktivitas pasien.
3. Kekerapan muncul symptom atau serangan.
4. Pemeriksaan spirometri/pemeriksaan fisik dan lab seperti FEV1, O2 saturasi, HCO3 (gas darah).
5. ESO dan DRP.
6. Peningkatan quality of life (QOL) dan pengembalian fungsi paru menjadi normal.
7. Tidak ada serangan akut terutama pada malam hari..

Minggu, 19 Oktober 2008

Interaksi Obat Herbal dengan Obat Konvensional

Nama Herbal

Indikasi Medis

Golongan obat konvensional yang berpotensi interaksi

Bawang putih

(Allium sativum L.)

Anti bakteri dan jamur, mempertahankan sistem imunitas, melawan infeksi oportunitis, (IO) termasuk herpes virus, sitomegalovirus, kriptosporidiosis (kripto), dan organisme mikobakteri atau kandida, mengurangi tingkat kolesterol dan trigliserid yang tinggi, mengurangi kemampuan darah untuk membeku, antihipertensi.

Saquinavir : dapat mengurangi tingkat saquinavir dalam darah rata-rata 51%, sehingga pada pengobatan HIV, potensi terjadinya resistensi terhadap obat tersebut.

Warfarin : sebaiknya dihindari oleh orang yang memakai obat antitrombosit atau anti pembeku.

Seledri

(Apium graveolens Linn, Apiaceae)

Diuretik, antihipertensi

Hidrochlorothiazide (HCT) dan furosemide : penggunaan bersama-sama dapat mengakibatkan turunnya cairan tubuh dan kadar ion tubuh sehingga menurunkan keseimbangan.

Daun senna

(Cassia angustifolia Vahl.)

Diuretik

Thiazid, adrenokortikosteroid atau Liquiritiae Radix : dapat memacu timbulnya ketidak seimbangan elektrolit.

Biji kopi

Stimulansia

Barbital : efek sedatif dari barbital akan berkurang karena terjadi efek penetralan.

Temulawak

(Curcuma xanthorrhiza Roxb.)

Penambah nafsu makan

Parasetamol : dapat memicu terjadinya kerusakan hati (hepatotoksisitas).

Bayam

Sumber zat besi

Tetrasiklin : menurunkan efek dari tetrasiklin karena terbentuknya kompleks khelat sehingga absorbsinya menurun.

Kava-kava

Antikonvulsan

Barbital dan obat-obat lain yang bekerja pada sistem saraf pusat : hilangnya kesadaran dan disorientasi.

Kayu manis

Corrigen saporis

Captopril dan obat-obat tekanan darah tinggi lainnya : efek tekanan darah tinggi tidak mungkin dilawan akibatnya tekanan darah tinggi tidak terkendali dengan baik.

Cabe (capsicum)

Menghambat kontraksi otot-otot rahim

Antidepresan jenis IMAO (eutonyl, marplan, nardil, parnate) : kombinasi obat ini dengan cabe atau makanan lain yang mengandung tiramin dapat menaikkan tekanan darah dengan nyata, akibatnya sakit kepala berat, demam, gangguan penglihatan, bingung yang mungkin diikuti oleh pendarahan otak.

Jeruk nipis

Sumber vitamin C, batuk, demam.

Pil KB (mycroginon dan pil-pil KB lainnya) : terjadi pengikatan kembali komponen hormon dari pil KB pada saat konsumsi jeruk nipis (vitamin C) dihentikan, akibatnya resiko hamil dapat meningkat. Pendarahan merupakan tanda terjadinya interaksi.

ANALISIS SWOT PT MEDCO ENERGY INTERNATONAL Tbk

TUGAS

MARKETING DAN DISTRIBUSI

PT MEDCO ENERGY INTERNASIONAL Tbk

















PROGRAM PROFESI APOTEKER ANGKATAN XI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2


008

IKHTISAR EKSEKUTIF



  1. Tujuan Makalah


Makalah ini dibuat untuk mengetahui analisa SWOT dari perusahaan Medco Energi International Tbk yang digunakan untuk mengidentifikasi berbagai faktor internal maupun eksternal yang mempengaruhi kinerja perusahaan sehingga Medco Energi International Tbk dapat memaksimalkan kekuatan (strengths), peluang (opportunity), dan meminimalkan kelemahan (weakness), serta ancaman (threats).

  1. Sekilas Tentang Medco Energi International Tbk

Berdasarkan artikel dari www.ghabo.com yang diakses pada tanggal 6 oktober 2008 dijelaskan bahwa PT. Medco Energi Internasional Tbk adalah salah satu perusahaan publik di Indonesia yang bergerak di dalam bidang energi terintegrasi. Perusahaan ini bermula dari sebuah perusahaan kontraktor pertikelir di bidang jasa pengeboran minyak dan gas bumi di daratan, Meta Epsi Pribumi Drilling Co.

PT. Medco Energi didirikan oleh Arifin Panigoro pada tanggal 9 Juni 1980. Pada tanggal 12 Oktober 1994, Medco Energi menjadi perusahaan energi Indonesia pertama yang sahamnya diperdagangkan di lantai bursa.

Medco Energi dikenal sebagai perusahaan swasta migas Indonesia yang berhasil secara finansial maupun prestasi, tapi juga menjadi ikon perusahaan pribumi Indonesia yang secara gemilang berjaya keluar dari kemelut krisis moneter regional 1997-1999.

Kini perusahaan berkembang menjadi sebuah perusahaan energi terpadu dengan kegiatan usaha yang terus melebar, baik hulu maupun hilir, dari eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi hingga ke industri methanol, LPG dan pembangkit listrik, bahkan jasa-jasa penunjang lainnya, seperti pengeboran, penyewaan dan pengoperasian rig, investasi dan distribusi. Kegiatannya pun merambah ke bagian dunia lain, seperti Amerika, Australia, Malaysia dan Timur Tengah.

Visi dari perusahaan adalah menjadi perusahaan pilihan dalam bidang energi, sedangkan misi dari perusahaan adalah mengembangkan sumber-sumber energi yang pontensial agar menjadi investasi yang menguntungkan.







































DAFTAR ISI


HALAMAN JUDUL 1

IKHTISAR EKSEKUTIF 2

  1. Tujuan Makalah 2

  2. Sekilas Tentang Medco Energi International Tbk 2

DAFTAR ISI 4

BAB I.LATAR BELAKANG PERUSAHAAN 5

  1. Sejarah Perusahaan 5

  2. Profit Perusahaan 6

  3. Lokasi dan Tempat Produksi 7

  4. Manajemen 8

  5. Kantor Cabang 8

BAB II.ANALISIS SWOT 9

BAB III. Marketing Mix Perusahaan 12

  1. Produk 12

  2. Price 12

  3. Place 13

  4. Promosi 13

BAB IV. KESIMPULAN ANALISIS 14

BAB V. SARAN BAGI PERUSAHAAN 15

BAB VI. DAFTAR PUSTAKA 16

HALAMAN ANGGOTA KELOMPOK 17

HALAMAN NILAI DAN KOMENTAR PENILAIAN 18







BAB I

LATAR BELAKANG PERUSAHAAN


  1. Sejarah Perusahaan

Ketika didirikan pada tanggal 9 Juni 1980, Medco tercatat dalam sejarah sebagai salah satu kontraktor pengeboran pertama yang dimiliki Indonesia.
Pada tanggal 12 Oktober 1994, ia menjadi perusahaan energi Indonesia pertama yang sahamnya diperdagangkan di lantai bursa.

Kini, Medco Energi Internasional tidak saja dikenal sebagai perusahaan swasta migas Indonesia yang berhasil secara finansial maupun prestasi, tapi juga menjadi icon perusahaan pribumi Indonesia yang secara gemilang berjaya keluar dari kemelut krisis moneter regional 1997-1999. Ia kini berkembang menjadi sebuah perusahaan energi terpadu dengan kegiatan usaha yang terus melebar, baik hulu maupun hilir, dari eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi hingga ke industri methanol, LPG dan pembangkit listrik, bahkan jasa-jasa penunjang lainnya, seperti pengeboran, penyewaan dan pengoperasian rig, investasi dan distribusi. Kegiatannya pun merambah ke bagian dunia lain, seperti Amerika, Australia, Malaysia dan Timur Tengah.

Medco Energi saat ini mengoperasikan sembilan lahan produksi. Empat diantaranya adalah PSC di Sumatera bagian tengah dan selatan dengan luas 8.556 km2. Satu PSC dan satu TAC dengan luas wilayah 316 km2 dioperasikan di Kalimantan Timur. Ladang produksi terbaru yang diakuisisi adalah PSC-JOB Tuban di Jawa Timur dan PSC Lematang di Sumatera Selatan.

Menghadapi tantangan berupa penurunan alami produksi dan cadangan minyaknya, Medco Energi terus berupaya meningkatkan produktifitas operasi melalui intensifikasi kegiatan eksplorasi dan produksi, peningkatan monetisasi gas, serta peningkatan efektifitas organisasi. Pada tahun 2003, Perseroan melakukan pengeboran terhadap sumur eksplorasi untuk blok Madura, melakukan pengembangan prasarana di PSC-JOB Senoro-Toili, survei seismik di blok Bengara, Kalimantan Timur, dan mengidentifikasi prospek berkualitas tinggi di blok Asahan, Sumatera Utara.

Diperkuat oleh lebih dari 2.100 pegawai di 14 wilayah kerja yang luasnya mencapai lebih dari 20,000 km persegi menyebar dari Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan pelosok Papua, produksi minyak rata-rata per hari untuk tahun 2004 diperkirakan mencapai 50,6 MBOPD, dimana 2,7 MBOPD dihasilkan dari ladang-ladang Tuban. Dalam upaya merevitalisasi diri melalui penajaman visi dan penguatan nilai dan budaya perusahaan, Medco Energi di tahun 2003 meluncurkan logo barunya yakni berupa lingkaran biru (menggambarkan planet biru sabagi ungkapan “Mengelola energi dari alam untuk alam) dengan latar belakang warna putih (mencerminkan nilai moral perusahaan yang telah direvitalisasi, meliputi profesionalisme, etis, terbuka dan inovatif).





Gambar Logo Perusahaan

Inisial perusahaan digambarkan dengan huruf M, sementara huruf E yang berasal dari huruf M dengan rotasi 90 0 tidak hanya dimaksudkan dengan “energi” tapi juga sebagai lambang “sigma”, yang mengilustrasikan tekad Medco Energi untuk mewujudkan akumulasi dan penggunaan energi yang bertanggungjawab dalam rangka mencapai keseimbangan antara kemakmuran dan pelestarian alam.

  1. Profit Perusahaan

Berdasarkan data yang dilansir oleh pihak manejemen Medco Energi International pada situs pribadinya menyebutkan bahwa sampai pada pertengahan tahun 2008 ini perusahaan telah mendapatkan laba sebesar $63,42juta. Jumlah ini dua kali lipat lebih besar daripada keuntungan yang didapat pada pertengahan tahun 2007 yang sebesar $27,64juta. Sedangkan penjualan meningkat 75% menjadi $709,13juta dari $403,36 juta pada tahun sebelumya.

  1. Lokasi dan Tempat produksi

  1. PT Medco Energi International berkantor pusat di Gedung Graha Niaga lt 16

  2. Jl Jendral Sudirman Kav 58, Jakrta, Indonesia.

  3. Telp 62 21 250 5459

  4. Website : www.medcoenergi.com

  5. Selain itu lokasi produksinya meliputi wilayah Indonesia dan Internasional.

  6. Untuk wilayah Indonesia berada di Sumatra, Natuna, Jawa timur, Papua, Kalimantan dan Sulawesi Tengah.

  1. Untuk wilayah internasional berada di Kamboja, Libya, Oman, Tunisia, Yaman, USA.

  1. MANAJEMEN

  1. Presiden Komisaris : Arifin Siregar

  2. Komisaris Independen :

    1. Ir. Gustiaman Deru, MBA

    2. Ir. Sudono N.S

  3. Komisaris :

  1. Ir. Yani Yunani Rodyat, MM

  2. Ir. Retno Dewi Z. Arifin

  1. Direktur Utama : Ir. Hilmi Panigoro, MSc

  2. Direktur Operasional : Rashid I. Mangunkusumo, BSc, MEng

  3. Direktur Perencanaan : Ir. Darmoyo Doyoatmojo MBA, MSc

  4. Direktur Keuangan : Ir. D. Cyril Noerhadi, MBA


  1. KANTOR CABANG

Anak Cabang :

  1. MEDCO METHANOL BUNYU, PT

  2. PT. Medco LPG Kaji

  3. PT. Medco Ethanol Indonesia

  4. Medco Sarana Kalibaru (MSK)

  5. PT. Medco Power Indonesia

  6. Tanjung Jati B

  7. Sarula

  8. APEXINDO PRATAMA DUTA Tbk, PT






BAB II

ANALISIS SWOT


Matriks Faktor Strategi Internal/IFAS (Internal Factor Analysis Summary) – PT Medco Energy Internasional Tbk


Faktor – faktor

Strategi Internal

Bobot

Rating

Bobot X Rating

Komentar

Kekuatan


  1. institusi publik/ umum

  2. banyak anak perusahaan/

  3. wilayah operasional international maupun nasional

  4. kondisi keuangan baik

  5. pemenuhan kehidupan orang banyak




0,05


0,10


0,15




0,10


0,15




2


3


4




3


4



0,10


0,30


0,60




0,30


0,60



  1. tidak perlu subsidi dari pemerintah

  2. manajemen lebih baik

  3. peluang pemasaran global

  4. perusahaan lebih bisa bertahan terhadap krisis keuangan

  5. tanggung jawab sosial besar


Kelemahan


  1. peralatan belum dapat mencukupi target produksi

  2. produk tidak langsung dipakai oleh kosumen akhir

  3. penjualan pada pihak-pihak terbatas

  4. kurangnya kepedulian sosial terhadap lingkungan

  5. produksi bergantung pada SDA yang tidak dapat terbaharui





0,10



0,10




0,05



0,05




0,15



1



4




2



3




3



0,10



0,40




0,10



0,15




0,45



  1. perlu peningkatan kapasitas alat

  2. mayarakat tidak mengenal perusahaan dengan baik

  3. monopoli oleh konsumen

  4. kepercayaan publik menurun

  5. ancaman tidak dapat berproduksi jika SDA telah habis

Total

1


3,10


Matriks Faktor Strategi Eksternal/eFAS (eksternal Factor Analysis Summary) – PT Medco Energy Internasional Tbk


Faktor – faktor

Strategi eksternal

Bobot

Rating

Bobot X Rating

Komentar

Peluang :


  1. pemasaran global

  2. penambahan /perluasan wilayah operasional

  3. mencari sumber produksi lain yang dapat diperbaharui

  4. peningkatan produksi




0,15

0,10



0,15




0,15



3

4



4




4



0,45

0,40



0,60




0,60



  1. peluang perluasan jaringan pemasaran

  2. menutupi celah agar tidak diisi pesaing

  3. perlu penelitian

  4. pengadaan alat yang lebih canggih

Ancaman :

  1. pesaing-pesaing baru memasuki pasar

  2. harga minyak yang berfluktuasi

  3. potensi bencana alam

  4. produksi oleh beberapa anak perusahaan masih tergantung oleh pihak lain

  5. memburuknya ekonomi global







0,15



0,10


0,05


0,10





0,05


2



2


3


3





3


0,30



0,20


0,15


0,30





0,15


  1. perlu waspada

  2. majemen keuagan harus solid

  3. perlu anggaran khusus

  4. Menjalin hubungan baik dengan perusahaan lain

  5. Perlu manajemen perusahaan yang baik

Total

1


3,15



Matriks SWOT

IFAS


EFAS

Strengths

Faktor-faktor kekuatan internal


Weaknesses

Faktor-faktor kelemahan eksternal


Opportunities

Faktor-faktor peluang eksternal

Startegi SO

  1. Dengan cakupan wilayah nasional maupun internasional berpeluang manjadi market leader pasar global

  2. Dengan kondisi keuangan yang baik perusahaan bepeluang dapat meningkatkan produsi.




Strategi WO

  1. Dengan kebutuhan produksi yang bergantung pada SDA yang tidak dapat diperbaharui berpeluang mengolah SDA yang dapat diperbaharui.

  2. Saat ini pemasaran terbatas pada pihak-pihak tertentu sehingga masih berpeluang untuk memperluas pemasaran ke tingkat global.

Threats

Faktor-faktor ancaman eksternal


Strategi ST

  1. merupakan perusahaan non pemerintah sehingga apabila terjadi penurunan kondisi keuangan, maka tidak ada subsidi dari pemerintah

  2. Dengan wilayah pemasaran yang luas maka akan ada para pesaing-pesaing lain yang mungkin lebih kompeten


Strategi WT

  1. Jika produksi perusahaan terus bergantung kepada SDA yang tidak dapat diperbaharui, maka apabila SDA tersebut telah habis perusahaan tidak dapat melakukan produksi lagi.

  2. Dengan kurang terpenuhinya target produksi, pesaing dapat mengambil alih permintaan pasar.

BAB III

Marketing Mix Perusahaan


  1. Produk


PT Medco Energi international Tbk bergerak dalam bidang eksplorasi sumber daya alam yang berupa eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi hingga ke industri methanol, LPG dan pembangkit listrik, bahkan jasa-jasa penunjang lainnya, seperti pengeboran, penyewaan dan pengoperasian rig, investasi dan distribusi. Walaupun produk yang dihasilkan oleh perusahaan tidak secara langsung dapat dipergunakan oleh konsumen atau masyarakat luas, atau dapat juga disebut sebagai produk antara, tetapi sebenarnya sangat dibutuhkan oleh masyrakat luas dalam memenuhi kebutuhan nya sehari-hari. Yaitu listrik yang dipergunakan untuk penerangan di malam hari atau LPG yang digunakan sebagai bahan bakar untuk memasak.


  1. Price

Harga dari produk perusahaan ini di tentukan melalui tender yang dibuat dengan pemerintah. Karena merupakan suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang sumber daya energi, dan sebagian besar produknya menguasai hajat hidup orang banyak maka pemerintah juga turut andil dalam penetapannya, yang telah diatur oleh undang-undang.

Kenaikan harga minyak dunia menguntungkan PT. Medco Energi Internasional Tbk. Setiap perubahan harga munyak 1 Dolar AS akan mempengaruhi aliran dana tunai (cash flow) 2,3 juta dolar AS sampai 3 juta dollar AS. Dalam menyusun anggaran, asumsi diambil dari patokan harga terendah organisasi penghasil minyak dunia (OPEC).



  1. Place

Karena merupakan suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang sumber daya energi maka tentu saja lokasi perusahaan berada di daerah tempat sumber daya energi tersebut berada. Karena banyak tempat eksplorasi yang ditangani oleh PT Medco Energi international Tbk maka cabang perusahaan tersebar di berbagai daerah. Akan tetapi untu memudahkan pengontrolan maka ditempatkan perusahaan atau kantor pusat yang berada di Jakarta yang merupakan Ibukota Negara Indonesia, sehingga akan memudahkan bagi perusahaan untuk mengontrol sekian cabang perusahaan selain itu juga memudahkan bagi calon konsumen yang ingin bertransaksi atu mengadakan kerja sama dengan perusahaan karena kantor pusat lebih mudah diakses.

  1. Promosi

Karena produk yang dihasilkan oleh PT Medco Energi International Tbk bukan merupakan produk jadi yang dapat secara langsung dipergunakan oleh konsumen, maka tentu saja cara promosi yang digunakan juga beda dengan perusahaan lain yang memproduksi barang jadi yang secara langsung dapat digunakan oleh konsumen. Konsumen dari PT Medco Energi international Tbk umumnya merupakan perusahaan lain yang membutuhkan minyak, LPG atau methanol dalam jumlah besar yang digunkan untuk produksi perusahaan mereka atau dapat juga perusahaan lain yang membutuhkan bantuan pengeboran atau peminjaman alat-alat berat yang belum dimiliki oleh suatu perusahaan tertentu dikarenakan mungkin hanya akan digunakan sekali sehingga lebih memilih menyewa daripada membeli peraltan tersebut. Oleh karena itu bentuk promosi yang dilakukan oleh PT Medco Energi international Tbk berupa megikuti lelang yang diadakan oleh suatu perusahaan untuk mendapatkan atau memenangkan suatu proyek/tender tertentu dengan mengadakan komunikasi atau negoisasi.



BAB IV

KESIMPULAN ANALISIS


  1. Dengan melihat nilai rating X bobot lebih dari 3, hal ini menunjukkan bahwa PT Medco Energy International Tbk memiliki performa perusahaan yang baik.

  2. PT Medco Energi International Tbk. Merupakan market leader untuk perusahaan swasta yang bergerak di bidang pengembangan / pemanfaatan Sumber Daya Energi.

  3. Produksi PT Medco Energi International Tbk. Tidak berorientasi langsung dalam melayani konsumen akhir, karena produknya berupa produk antara yang perlu penanganan lebih lanjut agar menjadi produk jadi.



















BAB V

SARAN BAGI PERUSAHAAN


  1. Perusahaan masih harus mengembangkan sayapnya keluar negeri, dengan melihat bahwa masih sedikit sekali cabang yang berdiri di luar negeri. Dan melihat bahwa medco adalah perusahaan yang sangat berpotensi untuk berkembang dengan pesat apabila dikelola dengan profesional.

  2. Peningkatan kerjasama dan koneksi dengan pihak lain sangat dibutuhkan, dengan menimbang bahwa medco masih sangat terbatas dalam hal pemberdayaan bahan baku yang akhirnya akan berimbas pada hasil yang kurang maksimal.

  3. Dengan membuka cabang-cabang perusahaan baru yang berfungsi sebagai amunisi dalam mengembangkan perusahaan induknya.

  4. Semakin menambah modal dan investor baru karena medco adalah perusahaan yang akan berkembang dalam skala Internasional.

  5. Melakukan terobosan-terobosan baru baik dalam hal produksi, pemasaran, dan lain-lain agar tetap exist menjadi perusahaan yang besar dan tidak mudah untuk tersaingi oleh perusahaan lain.













BAB VI

DAFTAR PUSTAKA


Anonim, 2008, Medco Energi Alihkan 50,69% Sahamnya ke Encore Energi, Online, http://antara.co.id, diakses 28 September 2008.


Anonim, 2008, Medco Energi Tanda Tangani Perjanjian Panas Bumi Sarulla, Online, http://TechnologyIndonesia.com, diakses 28 September 2008.


Anonim, 2008, Bapepam-LK Nilai Transaksi Penjualan Medco Brantas Tidak Layak, Online, http://antara.co.id, diakses 28 September 2008.


Anonim, 2008, Kenaikan Harga Minyak Untungkan Medco Energi, Online, http://kompas.com, diakses 28 September 2008.


Anonim, 2008, Online, http://wikipedia.com, diakses 28 September 2008.


Anonim, 2008, Online, http://kompas.com, diakses 28 September 2008.


Anonim, 2008, Online, http://ghabo.com, diakses 28 September 2008.























ANGGOTA KELOMPOK



Azis Eko Hastomo KI 081100942 ……………


Fathul Falah HS KI 081100947 ……………


Kholilur Rohman KI 081100955 …………….


Nugroho Sri H KI 081100962 ……………


Tedo Arya T KI 081100973 .....................
































NILAI DAN KOMENTAR PENILAIAN



  1. NILAI :


  1. KOMENTAR :

......................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

